Saturday, April 20, 2013

Every Story Has Their Own Ending

  Sesuai judul di atas. Yup, setiap cerita pasti punya ending yang entah itu sedih atau engga sedih atau bahagia atau enggak bahagia. Well, kalau ditanya ke gue, sedih enggak sih cerita yang elu sedang tulis tiba-tiba harus berakhir? Jawab gue, ya. Kenapa? Karena gue sedang menikmati menulisi setiap katanya, merangkai menjadi kalimat lalu paragraf dan kemudian lembaran demi lembaran mulai terisi disetiap helainya. Semua itu tiba-tiba harus berakhir.
  Awalnya sedih, hancur, marah, tapi kalau dipikir lagi, memang setiap awal akan ada akhir, sama seperti akhir yang menjadi sebuah awal. Dunia itu bulat, berputar. Intinya, gue memang harus mengalami semuanya ini.

  Jujur, ketika kata 'end' menghampiri cerita gue itu, gue drop abis. Nyaris enggak mengenali diri gue sendiri dan enggak sadar ato pun peduli dengan apa pun di sekitar gue. Lebay mungkin lu bilang, tapi itu kenyataan.
  Bagaimana gue bisa bangkit lagi? Gue sadar juga, buat apa gue harus lama-lama menjadi kacau? Memangnya kisah itu akan berputar balik lagi? Enggak! Dunia berputar satu arah, berputar seiringnya waktu. Harusnya gue bersyukur karena cerita itu sudah usai. Karena gue sama sekali tidak mengenal tokoh yang berada di sana. Tokoh yang dulu, sudah lama mati. Itu saja. Bodohnya, gue baru menyadari itu.

  Harusnya, setelah tokoh yang gue suka itu sudah lama mati, enggak ada lagi di cerita, sayangnya gue benar-benar bodoh enggak menyadari semuanya. Gue terlalu asyik memperhatikan dan memahami satu sisi cerita itu. Sampai akhirnya, tokoh baru itu muncul dan cerita gue berubah. Tokoh itu sangat mempengaruhi cerita itu. Tokoh itu dan semuanya yang menyangkut tokoh itu.
  Haruskah tokoh lama yang gue suka itu mati dan pergi? Apa dia tak sadar gue selalu berharap dia kembali? Tapi, sayang, teriakan tangis gue tak terdengar olehnya. Dia benar-benar sudah mati. Tidak ada lagi. Hilang. Selesai. Tamat. Itu saja.

  Tapi tenang, tokoh itu masih hidup kok di buku kenangan gue. Tokoh yang hidup semenjak oktober 2012 dan mati bulan januari 2013. Lalu berubah menjadi tokoh baru yang gue enggak kenal dan akhirnya pergi, memilih mengakhiri cerita itu.
   Mungkin hanya tokoh yang lama yang akan terus hidup meski dia sudah lama mati tapi sakitnya yang ditorehkan oleh tokoh baru, juga akan selalu hidup, selalu hidup untuk menjadi pembelajaran gue di cerita gue berikutnya. Dengan kisah baru dan mungkin (wajib sih ini!) dengan tokoh baru. Cerita yang lebih baik dan tokoh yang jauh lebih baik.

  Sekali lagi, dunia berputar. Cerita yang gue alamin bisa saja terjadi di elu, jangan takut, hadapi aja. Toh, ini bisa mengajar elu untuk lebih kuat lagi. Itu aja, terima kasih ya udah mampir

  God bless you~!!

No comments:

Post a Comment