Jangan hadir ketika dia
terluka. Pergilah saat dia merasa sepi. Tidak perlu menjadi obat sementara.
Hindari mengucapkan janji kosong belaka. Dia tidak membutuhkan itu. Kelak dia
akan beralih membutuhkanmu.
Tertariklah padanya seakan kau ingin tahu segala
hal tentang dia. Dari apa yang disukainya hingga hal kecil yang dibencinya.
Jadilah garam juga gula. Berikan setiap rasa berbeda untuknya.
Benar juga, dia terlalu berbahaya. Jika kau
ragu, mundurlah. Kalau kau hanya mencoba keberuntungan, hilanglah. Dia tidak
membutuhkan itu. Kelak dia akan menangis karena merindu.
Ya, dia memiliki banyak luka. Terkadang
kenangan menjadi bagian favoritnya. Masa lalu adalah tempat yang sering
dikunjunginya. Jangan sampai kau terjebak di dalam sana.
Lagi, menyerahlah sebelum terlambat. Dia
bukan orang yang kuat. Cukup dengan setiap tetes air mata pada goresan kulit
terbuka. Tidak perlu kau tambah lagi air cuka. Biarkan saja dia sendiri. Toh,
dia sudah terbiasa.
Bahagialah tanpa membawanya serta. Tidak
diinginkannya kepalsuan belaka. Tersenyumlah ketika kau menyapa, semudah itu
pula dia akan membalasnya.
No comments:
Post a Comment