Wednesday, June 5, 2013

A Lil Family

  Gue pernah dulu banget bermimpi, gue punya keluarga kecil. Terdiri dari Gue, suami gue, anak pertama gue cowok dan anak kedua cewek. Keluarga kecil gue itu juga memelihara tiga ekor anjing. 

  Anak pertama gue secara fisik nyaris meniru gue. Mulai dari warna kulit, warna rambut, bibir, bulu mata, dan bola matanya. Sementara rambutnya ikal dan pemikirannya meniru suami gue. (Oke, gue jelasin dulu di sini, gue paling suka sama cowok rambut ikal dikarenakan rambut gue lurus). Anak cowok gue, jago banget main bass dan suaranya oke punya, vokalis dia ceritanya. Karena dimimpi gue enggak mau ribet, gue namain anak gue, Nick.
  Anak kedua gue lebih mirip suami gue. Bentuk lekukan matanya, lentik bulu matanya, bola matanya, hidungnya, kulitnya, bahkan kebiasaannya meniru bokapnya. Yang diambil anak cewek gue dari gue adalah rambut lurus-hitam dan lemotnya gue. Namanya, Eve.

  Nick berusia 17 tahun dan Eve baru memasuki usia 10 tahun. Ya, memang usia mereka terpaut jauh. Tapi, keakraban mereka sama seperti kakak adek pada umumnya. Moment yang gue senang, ketika melihat anak-anak gue tumbuh dengan sehat dan sempurna. Nick yang semakin lama semakin bertambah tinggi dan bahkan diumur semuda itu dia sudah setinggi suami gue, eh lewatin bahkan. 
  Oh iya, ketika berkeluarga, gue jago masak loh. Jadi, gue enggak ngebiarin anak-anak gue bete nungguin dapur dengan perut laper atau pun ngebiarin suami gue pulang kecapean lalu kaget liat enggak ada makanan di rumah.
  Setiap jumat, gue selalu belanja bersama Eve. Selain untuk memasak, gue juga nyiapin cemilan dan makanan kecil. Jadi, kalau ada tamu, gue enggak perlu repot-repot keluar beli makanan atau sekedar untuk kita cemil bersama sambil menonton televisi di ruang tamu. Kalau pun liburan tiba, gue selalu ngebujuk suami gue untuk menyisihkan waktunya supaya kita bisa bersama-sama. Minimal piknik, gitu. Dan meski pun gue dan suami sudah memiliki Nick dan Eve, gue tetap adain malam minggu, meski terkadang Eve join kita berdua. Kalau Nick, udah nyamperin ceweknya (yang terkadang berganti nyaris setiap tiga bulan sekali). *Ckckck anak cowok gue playboy mampus yak kayaknya :|*

  Awalnya, mimpi memiliki keluarga kecil diusia muda adalah hal yang menyenangkan. Itu pemikiran gue dulu. Bisa bayangin dong, usia 38 tahun dan anak gue 17 tahun. Itu usia yang tidak begitu jauh. Jika tidak ada halangan dan tetap sehat, gue masih bisa menikmati cucu gue meski usia gue masih terbilang muda untuk seorang nenek. 
  Tapi, seiring waktu, gue ngerti. Memiliki sebuah keluarga itu adalah impian semua orang. Entah mau cepat atau lambat, tapi minimal elu harus siapin mental dan hal-hal lainnya untuk kedepannya.

  Jika ditanyakan lagi, apa gue siap menjadi ibu muda, gue belum yakin bisa menjawab dengan kata 'YA'.  Ngurus hidup sendiri aja gue belum benar, gimana gue ngurusin hidup orang lain yang kemudian menjadi bagian hidup gue. 
  Intinya, membentuk dan menjadi bagian dalam keluarga kecil lu sendiri itu butuh persiapan matang. Persiapan yang enggak diukur dari umur tapi dari mental. Persiapan yang juga enggak cuma butuh mental tapi juga materi. Nurut gue. 



Note: 

   Nama anak-anak gue terinspirasi dari nama gue, Fanick. F menjadi Eve ketika dibaca. Lalu Nick. Sementara a-nya menjadi and. Maka jadilah anak-anak gue namanya Nick and Eve.

  Lalu suami gue? Itu dulu karena gue ngefans sama Nicholas Jerry Jonas, maka inspirasi gue dia. Tapi jujur, gue emang lebih suka cowok berambut ikal. Toh, nyokap juga berharap pasangan gue nanti rambutnya ikal. Kata doi sih supaya beragam rambut keturunan selanjutnya, enggak lurus-lurus mulu.

No comments:

Post a Comment