Thursday, December 26, 2013

Friday, December 20, 2013

Shadow

Aku terpana menyaksikanmu yang berada di atas panggung. Malam itu tidak begitu terang, tapi bisa kupastikan tatapanku malam ini hanya untukmu.

Kau dan bandmu turun dari panggung setelah membawakan tiga lagu. Vokalis bandmu merangkulmu sambil memuji penampilanmu beberapa menit yang lalu, aku bisa mendengar semuanya jelas karena kalian berlalu di dekatku.
Langkahmu terhenti, begitu juga dengan teman-temanmu. Kau berbalik, menatap lurus padaku, seolah-olah kau mengenaliku.
Aku tersenyum, tapi itu tidak akan mungkin.

"Lu liatin apa?" tanya Daus, vokalis bandmu.
Kau masih terdiam dengan tatapan yang mengarah padaku, "entahlah. Gue cuma berasa ada yang memperhatikan daritadi.."
"Jangan horor ah lu. Udah ah, gue duluan, nyusul anak-anak. Horor lu Jo!" Daus pun berjalan meninggalkanmu, membiarkanmu di sana yang masih menatap lurus padaku.

Aku tersenyum, seperti inikah kau, enam tahun yang lalu? Seperti inilah dirimu tiga bulan sebelum berkenalan denganku?

Sayang, hanya aku yang bisa berjalan kembali menyusuri waktu.

Kau berjalan perlahan, mendekat padaku. Kau terdiam. Jarak kita sudah tidak ada lagi. Aku menyandarkan kepalaku di dadamu dan melingkarkan kedua tanganku di pinggangmu.

Malam itu dingin. Yang kupeluk adalah kau, tapi kita tak pernah bersatu. Setidaknya, aku tahu itu, karena pelukanku tak pernah terbalaskan, sejak kau putuskan untuk membuatku sadar, aku hanyalah bayangan semu.

Monday, December 16, 2013

Evol

Tutup mata, tutup hati
Tak ingin jatuh cinta lagi
Jika kutahu, kuhanya seorang diri.

Saturday, December 14, 2013

Hey, You There...

It's been a long time, but i still feel the same.

Terjebak disatu kata yang terdiri dari lima huruf, tapi hanya perasaan sepihak itu...menyedihkan.

Rindu, apalagi karena kata ini menyimpan banyak kenangan dan rasa yang sama sedari dulu. Menurutmu, apa mustahil untuk menghapusnya dariku? Jika iya, seharusnya aku sudah bisa melakukannya dari kau pergi.

Ini bukan pertama kalinya aku mengaku rindu. Tapi ini pertama kalinya, aku terjebak untuk waktu yang sangat lama. Tidak adil, bukan?

Kau itu bukan orang yang romantis memang, sama sekali bukan.
Kau juga bukan orang yang terlalu peduli pada sekitarmu.
Kau juga memiliki ego yang terkadang membuatku geram setengah mati.
Kau juga bukan orang yang memiliki perasaan yang sama denganku, lagi.

Kau adalah orang yang berhasil membuatku jatuh bertekuk lutut hanya dengan senyumanmu, mata cokelatmu, rambut ikalmu yang lembut, genggaman erat tanganmu, pelukan hangatmu, dan kecupan mesra darimu. Meski tanpa kata, tapi itu cukup membuatku merindu. Rindu semua tentangmu, tentang kita, dulu.

Sekarang?
Aku ini siapa?

Aku hanyalah gadis yang menanggung rindu ini sendirian.
Aku hanyalah seorang gadis yang masih terpaku dengan cerita lama bertajuk kita,
dan aku hanyalah seorang gadis yang sudah tak lagi menghiasi hati dan harimu